Langsung ke konten utama

Kemerdekaan Tanpa Merdeka


Karya : Anisa Rolis Octavia

Negeriku, Indonesia
Berabad-abad dijajah Eropa
Berapa ratus malam rakyat terjaga
Tak bisa tidur, tak bisa makan, tak bisa berkumpul dengan anak Istrinya

Tak ada yang tahu bagaimana nasib satu detik kemudian di hari itu
Akan hidup atau matikah Pahlawanku
Tertembak.. Tertebas.. gantung, dan sikut menyikut

Keringat merah bercucur ke tanah
Tak ada doa, hanya sumpah serapah dari penjajah
Tapi, Pahalawanku terus berusaha
Hingga akhirnya Indonesia dapat Merdeka

Kini, 73 tahun sudah Indonesia merdeka
Merdeka artinya Bebas
Bebas dari segala macam belenggu, aturan dan kekuasaan
Merdeka, sebuah rasa kebebasan bagi makhluk hidup untuk mendapatkan hak-nya

Tapi apa faktanya?
Banyak dari mereka yang semalaman terjaga
Tak ada tempat tidur, tak ada tempat berteduh
Sementara penguasa bisa tertidur pulas dalam kasur empuknya

Banyak dari mereka yang tak bisa makan
Apalagi mengenal pendidikan
Setiap hari hidup di jalanan
Tak perduli hujan atau kepanasan

Anak bangsa telah di bunuh mimpinya
Hingga mereka tak berdaya dan hampa
Cacimaki diterima dimana-mana
Menangislah sang garuda

Lalu, apa kabar para penguasa?
Apa kabar wakil rakyat berdasi?
Apa kau tak mendengar?
Jeritan dan tangisan dari anak kolong jembatan

Indonesia merdeka, namun rakyat tak bisa berkehendak semaunya
Yang kaya makin kaya, yang miskin terjebak dalam sedihnya
Seperti ini kah merdeka?
Dimana manusia tak bisa memanusiakan manusia

Wahai Indonesiaku
Harapku merdeka tak hanya kata
Inginku merdeka tak hanya sekedar perayaan
Tapi merdeka dengan makna yang sesungguhnya merdeka

Doaku untuk Indonesia
Semoga Indonesia dan rakyatnya dapat merdeka (lagi)
Semoga Indonesia dan politiknya terbebas dari korupsi
Semoga.. semoga.. dan semoga ku Aamiin-kan setiap hari
Selamat memerdekakan kemerdekaan. Selamat memanusiakan manusia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mendung tidak selalu berarti hujan, kan?

H : Aku rasa sebentar lagi akan turun hujan.. L : Cuma perasaan aja kali  H : Rasanya gitu, bakal ujan. Liat aja langit!  L : Makanya jangan ngandelin perasaan! Memangnya, langit kenapa?  H : 'mendengus'. Liat makanya! Langit nya mendung! L : Mendung tidak selalu berarti hujan, kan?  H : Eh? Iya iya.  L : Kamu harus belajar tuh sama mendung H : Kenapa sama si mendung? Kenapa gak sama guru atau google?  L : Sekarang sama mendung aja dulu  H : Belajar apa? Dia aja cuma diem, agak gelap, nyeremin.  L : Coba deh lihat dia dari sudut pandang yang lain H : ...  L : Mendung itu banyak mengajarkan kita..  H : Contohnya? 'ku potong pembicaraannya'  L : Dengar dulu makanya!  H : Iya, maaf.  L : Mendung itu mengajarkan kita untuk tidak terlalu berharap pada apapun yang diinginkan secara berlebih. Sekarang mendung, tapi belum tentu akan hujan kan? Apapun yang nanti akan datang, bisa saja hanya awan biasa. Bisa saj...